Bahasa, sebagai sarana komunikasi, menggunakan wacana sebagai wahananya. Ketidaktepatan penggunaan dan pemilihan berbagai aspek wacana mengakibatkan komunikasi tidak berlangsung dengan sempurna atau malah tidak terjadi komunikasi. Kemahiran bahasa, dengan demikian, ditentukan pula oleh kemampuan memahami wacana, sedang kemampuan memahami wacana ditentukan oleh kemampuan menganalisis wacana.
Dengan mempelajari teori wacana, mahasiswa, jurnalis, peneliti, ilmuwan, dan para praktisi yang bersangkut paut dengan kebahasaan akan mampu menyempurnakan tugas dan pekerjaan dalam hal penelitian dan kepenulisan. Itulah sebabnya buku Teori Wacana ini disusun secara sederhana namun sistematis, disusun berdasar bab-bab sesuai dengan topik. Setiap topik dilengkapi contoh, bahasan, dan—kadang-kadang—disertai dengan analisis, sehingga buku ini menjadi “penuntun” baik secara teoritis maupun secara praktis mengenai wacana dan kebahasaan.
Tags: Wacana, linguistik